Minapolitan dan Inflasi di Indonesia

Senin, 04 Maret 20132komentar


Hasil laut Indonesia
Fenomena pembangunan di Indonesia semestinya menjadi dasar pemikiran soal Minapolitan dan kaitannya dengan Inflasi di Indonesia. Sejak dulu, Nusantara sudah terkenal dengan kekayaan laut yang melimpah. Bisa dibilang, kala itu kejayaan perdagangan Nusantara banyak didukung oleh sektor pertanian dan sektor perikanan kelautan.Namun kontras dengan hal itu, saat ini kedua sektor tersebut belum dikembangkan dengan optimal. Bahkan kini telah banyak masyarakat yang beralih profesi karena kebijakan strategi pembangunan yang cenderung meninggalkan kedua sektor tersebut.

Lebih ironisnya bahwa komoditi-komoditi utama penyumbang inflasi di banyak daerah di Indonesia ini justru adalah komoditi lokal yang sebenarnya amat potensial namun belum dikembangkan secara optimal. Misalnya dari sepuluh komoditi utama penyumbang inflasi di Indonesia, empat diantaranya merupakan komoditi perikanan kelautan. Selain itu, komoditi utama penyumbang inflasi lainnya seperti beras dan komoditi pertanian lainnya masih mengalami ketergantungan pasokan dengan lau impor yang dari tahun ke tahun semakin meningkat, padahal di Indonesia masih terdapat wilayah laut yang amat luas dan banyak lahan subur yang menganggur menunggu untuk dimanfaatkan.

Selain itu komoditi utama penyumbang inflasi yang khas di Indonesia adalah bahan bakar minyak. Meskipun tergolong komoditi administered-price, namun persoalannya ada pada manajemen dan penyelewengan oknum dalam rangka penyaluran distribusi kebutuhan masyarakat harian sehingga bahan bakar minyak menjadi isue rentan karena sangat fluktuatif dan acapkali melonjak harganya. 

Pada sisi lain banyak sekali komoditi ungguan lainnya yang belum dimanfaatkan secara maksimal sebagaoi alternatif dari ketergantungan jenis bahan bakar minyak yang ada, padahal dari mulai kotoran ternak, singkong, tanaman jarak, jagung, nira aren dan banyak lagi lainnya bisa dijadikan bio-etanol sebagai bahan bakar alternatif pengganti minyak hasil bumi.

Yang seharusnya menjadi salah satu perencanaan pembangunan sektor kelautan adalah melalui program pengembangan ekonomi wilayah berbasis komoditi unggulan lokal khas daerah kepulauan dan pesisir. Program ini adalah program terpadu antara sektor pertanian, kelautan dan pertambangan yang mencakup sasaran peningkatan ketahanan pangan, percepatan pembangunan infrastruktur dan stabilitas inflasi nasional.

Pembangunan belum bisa dikatakan berhasil jika belum mampu mengatasi isu krisis pangan, isu krisis bahan bakar dan isu stabilitas moneter.Jadi Minapolitan bukanlah program eksklusif yang stand alone tanpa mengaitkan diri dengan program pembangunan lainnya. Diperlukan kapasitas kreatif, integrasi dan keselarasan seluruh stakeholder terkait, baik dipusat, di daerah, antar instansi dan keterlibatan masyarakat, kampus dan dunia usaha.Demikian sekilas hubung kait Minapolitan dan Inflasi di Indonesia.

Konsultan Kreatif
Share this article :

+ komentar + 2 komentar

Anonim
6 Maret 2013 pukul 01.48

Negara kita terlalu tergantung pada negara lain, sudah saatnya kita mandiri dalam urusan pangan, samapai kapan kita impor tepung terigu

3 April 2013 pukul 13.11

industrialisasi di antara kemiskinan nelayan

Posting Komentar

lazada.com
lazada
 
Support : CBS Consulting | Konsultan Kreatif | Konsultan Kreatif Reviews
Copyright © 2011. Indonesia Minapolitan - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Published by Mas Template
Proudly powered by Blogger